APA ITU VAPE ?
Vape atau rokok elektrik merupakan salah
satu jenis dari penghantar nikotin elektronik. Rokok jenis ini dirancang secara
khusus untuk membantu pecandu rokok tembakau mulai berhenti merokok sehimgga
pengguna beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik, secara perlahan mereka
belajar untuk berhenti merokok.
Rokok elektrik bekerja dengan cara
memanaskan cairan kimia yang ada dalam tabung dan kemudian menghasilkan uap yang
umumnya mengandung berbagai zat kimia. Cairan kimia dalam tabung ini mengandung
nikotin, propilen glikol atau gliserin, serta penambah rasa, seperti rasa
buah-buahan dan cokelat. Beberapa rokok elektrik memiliki baterai dan cartridge
yang dapat diisi ulang.
Dalam cairan rokok elektrik
mengandung propilen glikol atau gliserin, nikotin, dan penambah rasa.
- Propilen glikol atau gliserin berfungsi untuk memproduksi uap air. Penelitian menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu.
- Nikotin ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda-beda, antara 0-100 mg/ml dalam satu rokok elektrik.
- Penambah rasa, seperti rasa cokelat, vanila, buah-buahan, dan lainnya, sehingga perokok elektrik dapat menikmati sensasi rasa tertentu dalam setiap hisapannyaKomponen lainnya yaitu tobacco-specific nitrosamine (TSNA). TSNA merupakan senyawa karsinogen yang ditemukan dalam tembakau dan rokok tembakau. Nitrosamin dalam jumlah sedikit ditemukan dalam cairan rokok elektrik. Semakin tinggi kadar nikotin, semakin tinggi juga kadar TSNA. Selain TSNA, juga ditemukan kandungan senyawa logam, seperti kromium, nikel, dan timah.
Cara kerja vape pada dasarnya sama dengan jenis lainnya, yaitu dengan memanaskan cairan vape agar dapat menghasilkan uap. Ada dua jenis elemen pemanas yang bisa dipilih untuk memanaskan cairan vape jenis pen, yaitu:
- Atomizer. Ini adalah elemen pemanas untuk memanaskan cairan vape yang mengandung nikotin. Atomizer biasanya harus diganti jika panas yang dihasilkan sudah berkurang kualitasnya. Pasalnya, hal tersebut membuat rasa vape jadi tidak enak lagi. Dekat dengan atomizer, terdapat tank sebagai tempat bahan yang akan dipanaskan.
- Cartomizer. Ini adalah kombinasi dari cartridge dan atomizer. Pada pengaturan ini, komponen yang dipanaskan bersentuhan langsung dengan elemen pemanas.
Untuk memanaskan membutuhkan baterai sebagai energi. Baterai ini bisa diisi ulang dan biasanya mempunyai tegangan sebesar 3,7 V, tapi ada juga baterai yang bisa diatur tegangannya.
Pada dasarnya, seberapa banyak uap
yang bisa dihasilkan dari alat vape tergantung dari daya baterai, seberapa
banyak elemen pemanas atau kawat yang ada di atomizer (biasanya 0,5 Ohm sudah
cukup optimal untuk menghasilkan panas), dan komposisi dalam cairan vape
(semakin tinggi kadar vegetable glycerin, semakin banyak uap yang
bisa dihasilkan). Namun, panas tinggi yang bisa dihasilkan dari alat vape bisa
meningkatkan risiko vape untuk meledak.
Ingat, cairan vape pastinya
mengandung nikotin. Selain itu, juga mengandung bahan dasar dan perasa. Bahan
dasar ini terdiri dari propylene glycol dan vegetable
glycerin yang kadarnya bervariasi.
Propylene glycol lebih cair dan berair,
sedangkan vegetable glycerin lebih kental dan mempunyai rasa
lebih manis. Namun, kedua bahan dasar tersebut dapat menyebabkan Anda mengalami
reaksi alergi (jika anda lu punya)
Semakin tajam rasa vape dan semakin banyak uap yang
dihasilkan mungkin membuat pengguna vape merasa puas. Namun, hati-hati semakin
banyak uap yang dihasilkan, semakin tinggi juga risiko kesehatan yang bisa
dialami.
Bahaya terbesar dari rokok tembakau
adalah asap, dan rokok elektrik tidak membakar tembakau sehingga tidak
menghasilkan asap melainkan uap air. Penelitian menunjukkan bahwa kadar bahan
kimia berbahaya yang ada dalam rokok elektrik adalah sebagian kecil dari
kandungan yang ada dalam rokok tembakau. Tetapi kandungan bahan berbahaya ini
dapat bervariasi.
Penelitian menemukan bahwa sel-sel
endotel di arteri jantung menunjukkan respon stres yang jelas ketika terpapar
asap rokok tembakau, tetapi tidak untuk rokok elektronik. Hal ini menunjukkan
bahaya dari rokok elektrik lebih sedikit dibandingkan dengan rokok tembakau.
Namun, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Para ahli masih
memperdebatkan apakah rokok elektrik lebih baik atau lebih buruk dari rokok
tembakau.
Rokok elektrik juga mengandung
nikotin yang merupakan salah satu zat adiktif yang juga terdapat dalam rokok
tembakau. Ketika Anda berhenti menggunakannya, Anda akan merasa ingin selalu
memakainya lagi, dan dapat menimbulkan perasaan mudah marah, depresi, gelisah,
dan cemas. Hal ini berbahaya bagi orang yang menderita penyakit jantung.
Tetap saja, menggunakan rokok
elektrik tidak membuat tubuh Anda aman dari bahaya kesehatan yang
ditimbulkannya. Menggunakan rokok elektrik maupun rokok tembakau, keduanya
menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan Anda, entah dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
Pada dasarnya, satu-satunya cara
untuk menjaga kesehatan Anda adalah dengan BERHENTI MEROKOK jenis rokok apapun
itu. Merokok satu kali saja dalam sehari bahkan dapat membahayakan kesehatan
Anda. Mungkin sekarang para pengguna rokok elektrik belum mengalami gangguan
kesehatan, tetapi untuk dampak jangka panjangnya mungkin ada. Dampak kesehatan
dari rokok baru muncul dalam waktu beberapa tahun ke depan.
Di lain sisi, beberapa penelitian
menunjukkan bahwa rokok elektrik jauh dari kata tidak berbahaya. Berdasarkan
data yang diperoleh Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) Amerika Serikat, beberapa penelitian menunjukkan bahwa:Nikotin
dalam rokok elektrik diserap oleh tubuh penggunanya dan orang-orang di
sekitarnya.
- Nikotin sangat berbahaya bagi pengguna rokok elektrik yang masih muda karena berdampak negatif bagi perkembangan otak.
- Nikotin sangat membahayakan kesehatan wanita hamil dan janin yang ada dalam kandungannya. Menggunakan rokok elektrik atau bahkan hanya berada di sekitar orang yang menggunakan rokok elektrik dapat membuat wanita hamil terkena nikotin dan zat kimia beracun lainnya yang ada dalam rokok elektrik.
- Uap yang dihasilkan dari rokok elektronik bukan merupakan uap air. Ini mengandung nikotin dan dapat mengandung zat kimia lainnya yang dapat mengganggu kesehatan dan mencemari udara.
- Uap yang dihasilkan rokok elektrik dan cairan yang ada dalam rokok elektrik berbahaya. Anak-anak dan orang dewasa dapat keracunan karena menelan, menghirup, atau menyerap cairan tersebut melalui kulit atau mata.
- Bahan kimia tambahan yang berbahaya atau mungkin berbahaya telah ditemukan pada beberapa rokok elektrik. Bahan kimia ini, seperti yang mengandung logam, senyawa organik yang mudah menguap, dan nitrosamin. Kadar ini cenderung lebih rendah daripada rokok tembakau, tetapi tidak ada cara untuk mengetahui seberapa besar kandungan berbahaya dari rokok elektrik karena belum diatur.
Penelitian lainnya juga menunjukkan
bahaya vape. Dilansir dari sciencenews, penelitian
menunjukkan bahwa bahan kimia dalam rokok elektrik dapat merusak jaringan
paru-paru dan mengurangi kemampuan sel paru-paru untuk menjaga paru-paru dari
kuman dan zat berbahaya lainnya. Hal ini karena kandungan nikotin dalam rokok
menyebabkan sel paru-paru menjadi mudah ditembus oleh zat dari luar tubuh.
Tidak hanya itu, bahaya vape dapat
mendorong budaya merokok pada anak-anak, seperti yang diterangkan oleh Jessica,
pemimpin studi dari University of Southern California, Amerika Serikat.
Bahkan, karena bahaya vape tersebut,
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi peringatan kepada seluruh negara di
dunia untuk melarang anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk
mengisap rokok elektrik.
Jadi, apakah Anda masih ingin tetap
merokok setelah mengetahui bahaya vape? Sayangilah tubuh Anda dan orang-orang
sekitar Anda.
Sumber
- http://www.cdc.gov/tobacco/campaign/tips/diseases/dual-tobacco-use.html#twelve
- Griffin, R. Morgan. 2015. E-Cigarettes 101. Diakses dari http://www.webmd.com/smoking-cessation/features/electronic-cigarettes?page=2
- Williams, Monique. 2013. Electronic Cigarette Liquids and Vapors: Is It Harmless Water Vapor. University of California. Diakses dari http://www.trdrp.org/files/e-cigarettes/williams-slides.pdf
- Raloff, Janet. 2015. E-Cigarettes Proving to be A Danger to Teens. Diakses dari https://www.sciencenews.org/article/e-cigarettes-proving-be-danger-teens
- Munafo, Marcus. 2016. Vaping Is Better than Smoking-and ‘one of the best ways in 50 years of improving the world’s health’. Diakses dari http://www.dailymail.co.uk/health/article-3651898/Vaping-better-smoking-one-best-ways-50-years-improving-world-s-health.html
Komentar
Posting Komentar